Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Pemeriksaan virus dengan menggunakan mikroskop elektron dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. TEM (Transmission Electron Microscope) :
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, dimana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
TEM ini berguna untuk :
1. Mempelajari struktur internal dalam sel dengan cara memerlukan thin section.
2. Mengamati struktur berukuran molekuler berupa protein dan asam nukleat.
3. Mengganti dari cahaya elektromagnet berfungsi sebagai lensa.
4. Sistem kerja pada kondisi vakum.
b. SEM (Scanning Electron Microscope) :
Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel (atau) struktur jasad renik lainnya, dan obyek diamati secara tiga dimensi.
SEM ini berguna untuk :
1. Mempelajari struktur ekstranal sel (permukaan suatu objek) dan thin section tidak diperlukan.
2. Melapisi spesimen dengan lapisan film tipis atau logam berat.
3. Mengarahkan spesimen pada elektron beam untuk menscan objek/sel secara melintang maju mundur.
4. Mengaktifkan elektron-elektron yang dipancarkan oleh lapisan metal akan dikumpulkan pada layar, pemantauan untuk menghasilkan image 3 dimensi.
5.Menggunakan kisaran pembesaran elektron 15 kali hingga 100.000 kali.
TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT PADA MIKROSKOP ELEKTRON
Teknik yang digunakan dalam pembuatan preparat ada berbagai macam tergantung pada spesiemen dan penelitian yang dibutuhkan antara lain :
Cryofixation yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan teknik pembekuan spesiemen dengan cepat yang menggunakan nitrogen cair ataupun helium cair, dimana air yang ada akan membentuk kristal-kristal yang menyerupai kaca. Suatu bidang ilmu yang disebut mikroskopi cryo-elektron (Cryo-electron microscopy) telah dikembangkan berdasarkan tehnik ini.
Dengan pengembangan dari mikroskopi cryo-elektron dari potongan menyerupai kaca (Viteous) atau disebut cryo-electron microccopy of vitreous sections (CEMOVIS), maka sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan penelitian secara virtual terhadap specimen biologi dalam keadaan aslinya.
Fiksasi- yaitu suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak realistik (seperti
kenyataannya) dengan menggunakan glutaraldehyde en:glutaraldehydedan osmium tetroxide (en:osmium tetroxide) Dehidrasi- yaitu suatu metode persiapan dengan cara menggantikan air dengan bahan pelarut organik sepeprti misalnya ethanol atau aceton.
Penanaman (Embedding)- yaitu suatu metode ppersiapan dengan cara menginfiltrasi Pembelahan (en:Sectioning)- yaitu suatu metode persiapan untuk mendapatkan potongan tipis dari spesimen sehingga menjadikannya semi transparan terhadap elektron.
Pemotongan ini bisa dilakukan dengan ultramicrotome dengan menggunakan pisau berlian untuk menghasilkan potongan yang tipis sekali. Pisau kaca juga biasa digunakan oleh karena harganya lebih murah.
Pewarnaan (Staining)-yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan metal berat seperti timah, uranium, atau tungsten (en:tungsten) untuk menguraikan elektron gambar sehingga menghasilkan kontras antara struktur yang berlainan dimana khususnya materi biologikal banyak yang warnanya nyaris transparan terhadap elektron (objek fase lemah).
Pembekuan faktur (Freeze-fracture)-yaitu suatu metode persiapan yang biasanya digunakan untuk menguji membran lipid.
Jaringan atau sel segar didinginkan dengan cepat (cryofixed) kemudian dipatah-patahkan atau dengan menggunakan microtome sewaktu masih berada dalam keadaan suhu nitrogen (hingga mencapai- 100% Celsius).
Pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron pada ikan yang terkena serangan koi herpes virus, menunjukkan adanya hipertropi dan perpindahan kromatin sel dan ditemukan nucleokasid virus berbentuk hexagonal dengan diameter 110 nm.
Melalui mikroskop elektron virion herpesviridea memilik inner kapsid dengan simetri isosadektahedron berdiameter 100-110 nm (Hedrik et al., 2005).
Posting Komentar
0Komentar