Limbah ternak merupakan salah satu jenis permasalahan lingkungan yang harus dipecahkan dan ditangani secara baik dan benar, sehingga lingkungan dapat mendukung program swasembada daging pada tahun 2014 mendatang. Limbah ternak merupakan jenis hasil limbah ternak yang berasal dari ternak sapi atau jenis ternak ruminansia lainnya. Limbah ternak bisa ditangani secara professional dapat meningkatkan nilai produk yang lebih tinggi, khususnya di bidang sektor bidang pertanian maupun peternakan.
Limbah ternak yang tadinya merupakan jenis limbah buangan bila diproses dengan teknologi yang canggih dan mutakhir akan menghasilkan: kompos organik, biogas dan limbah cair (urin sapi) sebagai pupuk cair dan pestisida organik.
Pupuk organik sangat bermanfaat dalam menjaga kelestarian dan meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan biogas bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif selain minyak dan gas elpiji yang harganya terus melambung dan semakin langka di pasaran.
Mengingat pentingnya limbah ternak untuk masa sekarang dan masa depan dalam pembangunan pertanian khususnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para petani
PUPUK KOMPOS
Pengolahan limbah ternak di Lembah Hijau Multi Farm Mojolaban Sukoharjo dibuat melalui proses: pupuk kompos organik, pupuk granule(bijian), biogas dan POC(fermentasi dan limbah biogas).
Berikut ini akan kami jelaskan jenis2 bahan dan alat yang dibutuhkan untuk proses pembuatan pupuk kompos organik:
Bahan:
Limbah kotoran sapi 83%
Arang sekam 10%
Serbuk gergaji
CaCO3 2%
Stardek 0,25%
Alat:
Cangkul
Sekop
Garpu
Plastik
Ember
Cara Pembuatan:
1. Campurkan bahan-bahan berikut: limbah organik, arang sekam, serbuk gergaji, CaCO3dan Stardek.
2. Diamkan selama 1 minggu. Tumpukan minimal setinggi 1,5 m.
3. Aduk limbah ternak dengan menggunakan cangkul dan garpu dan diamkan selama 1 minggu minimal sebanyak 4 kali. Untuk pembalikan ± 5 minggu. Dipukul-pukul digiling diayak, kemudian diwadahi pada karung dan siap digunakan ataupun dijual.
Gambar 1. Jenis Pupuk Kompos yang sudah diolah
Limbah padat ternak masih difermentasi lagi dengan menggunakan MOL (mikrorganisme lokal) yang bermerek stardek melalui proses fermentasi, kemudian limbah padatnya dikeringkan dan menjadi pupuk kompos yang bermutu tinggi dan disaring kemudian dipacking dengan menggunakan 25 kg. Adapun nilai kandungannya berupa Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K) dan mineral. Selain itu, juga mengandung probiotik yang aerob dan anaerob sebagai penetralisir tingkat kesuburan tanah.
INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH
Sistem instalasi pengolahan limbah ternak padat di Lembah Hijau Multi Farm Mojolaban Sukoharjo yaitu menggunakan sistem gudang yang dibawahnya diberi kolam penampung limbah cairnya dengan cara dibuat lantai berlubang-lubang yang fungsinya untuk menyaring urin sapi. Cara kerja pembuangan limbah urin sapi yaitu dimasukkan ke dalam ruang demi ruang yang tersusun sampai dengan 4 kali. Berikut adalah contoh sarana instalasi pengolahan limbah:
Gambar 2. Instalasi Pengolahan Limbah
Posting Komentar
0Komentar