Pengertian LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Sang Landep
By -
0
(sumber gambar: kumparan.com)
 Melihat potensinya yang sangat besar, tanaman lidah buaya sudah dibudidayakan secara komersial. Menurut Maskur (2001), lidah buaya telah dibudidayakan secara luas di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak pada lahan lebih dari 25.000 ha. Produksi lidah buaya yang telah dimanfaatkan baru sekitar 0,02%, sedangkan sisanya diekspor dalam bentuk daun segar dengan harga yang sangat rendah ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan negaranegara Eropa. 


Menurut Henry (1979), unsur utama dari cairan lidah buaya adalah aloin, emodin, resin, gum dan unsur lainnya seperti minyak atsiri. Dari segi kandungan nutrisi, gel atau lendir daun lidah buaya mengandung beberapa mineral seperti Zn, K, Fe, dan vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B12, C, E, inositol, asam folat, dan kholin. Djubaedah (2003) menyebutkan bahwa gel lidah buaya mengandung 17 jenis asam amino penting (Tabel 4). Dengan kandungan nutrisi yang demikian lengkap dan bervariasi maka peluang diversifikasi produk lidah buaya sangat besar. 

Produk minuman dari lidah buaya mempunyai kalori yang sangat rendah (4 kal/100 g gel), sehingga sangat sesuai untuk program diet (Hartanto dan Lubis 2002). Di Kalimantan Barat, lidah buaya sudah diolah dalam berbagai bentuk makanan dan minuman seperti jus, koktail, gel lidah buaya dalam sirup, selai, jeli, dodol, dan manisan. Untuk memperpanjang umur simpannya telah dilakukan pula penelitian pembuatantepung lidah buaya dengan penambahan bahan pengisi (Sumarsi et al. 1998). 

Gel lidah buaya juga telah dikembangkan dalam bentuk sediaan oral sebagai minuman kesehatan yang diklaim menyegarkan dan memberikan efek mendinginkan. Secara empiris lidah buaya digunakan sebagai obat luka bakar, panas dalam, asam urat serta afrodisiak dan malnutrisi karena kandungan asam amino dan vitaminnya. Gel lidah buaya juga memperlihatkan aktivitas antipenuaan karena mampu menghambat proses penipisan kulit dan menahan kehilangan serat elastin serta menaikkan kandungan kolagen dermis yang larut air. 

Lidah buaya terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes (Okyar etal. 2001). Penggunaan gel lidah buaya yang umum adalah dengan mengoleskan gel pada bagian yang terinfeksi secukupnya, sedangkan untuk produk yang mengandung aloin dan aloe-emodin dengan diminum 1−3 sendok makan, 3 kali sehari.

Materi di kutip dari:
Christina Winarti dan Nanan Nurdjanah
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Jalan Tentara Pelajar
No. 12, Bogor 16111

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!