TINJAUAN PUSTAKA
Minyak atau lemak merupakan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan padat disebut lemak (FG. Winarno, 2002).
Kacang-kacangan merupakan sumber protein yang baik. Kandungan proteinnya berkisar antara 20-35%. Selain itu, kacang-kacangan juga merupakan sumber lemak, vitamin, mineral dan serat yang baik. Disamping mengandung senyawa-senyawa yang berguna, ternyata kacang-kacangan juga mengandung senyawa anti gizi. Perendaman kacang-kacangan dalam air, proses perkecambahan, fermentasi atau pengolahan kacang-kacangan menjadi berbagai produk olahan, dapat mencegah timbulnya flatulensi. Jika pengolahan dengan pemanasan dilakukan dengan baik dan benar, maka tidak perlu khawatir mengkonsumsi kacang-kacangan. Kacang-kacangan memberikan sekitar 135 kkal per 100 gram bagian yang dapat dimakan. Jika kita mengkonsumsi kacang-kacangan sebanyak 100 gram (1 ons), maka jumlah itu akan mencukupi sekitar 20 % kebutuhan protein dan 20 persen kebutuhan serat per hari. Menurut ketentuan pelabelan internasional, jika suatu bahan/produk pangan dapat menyumbangkan lebih dari 20 % dari kebutuhan suatu zat gizi per hari, maka dapat dinyatakan sebagai bahan atau produk pangan yang tinggi (high) akan zat gizi tersebut. Disamping menghasilkan tepung sebagai bahan makanan, industri pengolah kacang-kacangan ternyata dapat pula menghasilkan dan menjual serat makanan, vitamin B, mineral dan mungkin bahan-bahan yang lebih eksotis, misalnya enzim (Rismunandar, 1974).
Cokelat adalah sumber zat bio-aktif anti-oksidan polifenol, khususnya flavonoid yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Sumber makanan lain yang banyak mengandung flavonoid adalah bawang bombay, apel, anggur, blueberry, dan teh. Lebih dari 4.000 jenis struktur flavonoid telah ditemukan. Biji cokelat sebagai sumber yang kaya akan flavonoid, mengandung banyak monomer epicatechin (flavanol), dan molekul procyanidins (bentuk polimer). Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi anggur merah, teh, dan makanan yang kaya akan flavonoid berhubungan erat dengan rendahnya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner (Elvina, 2006).
METODOLOGI PERCOBAAN
1.
Alat
-
Panci
-
Kompor
-
Timbangan
-
Gelas Ukur
-
Piring plastik kecil
-
Corong gelas
2.
Bahan
a.
Jenis Tepung
-
Tapioka - Beras
-
Terigu - Ketan
b. Jenis Minyak
-
Minyak sawit
-
Minyak wijen
-
Minyak jagung
- Minyak
zaitun
c. Jenis Kacang-kacangan
-
Kacang merah
-
Kacang Kedelai
- Koro
bledog
- Koro
tanah
d. Jenis Coklat
-
Coklat dark coking
-
Coklat white
-
Coklat pasta
- Choco
chip
3.
Cara Kerja
a.
Menentukan bulk density beberapa jenis tepung
Mengukur sisi-sisi kuboid dan hitung
volumenya
¯
Bahan
(tepung)
¯
Masukan
dalam kuboid
¯
Ditimbang
¯
Menghitung
bulk densitynya
b. Menentukan sifat organoleptik beberapa
jenis minyak
Mengambil
jenis minyak
¯
Mengamati warna dan intensitas kejernihan,
aroma dan BJ
c. Menentukan sifat pemasakan kacang-kacangan
Bahan
( kacang-kacangan)
¯
Ditimbang
¯
direndam
¯
ditimbang
¯
Dimasak
sampai matang
d. Menentukan / melihat karakteristik coklat
batangan dan pasta
Mengambil
bahan (jenis coklat)
¯
Mengamati kenampakan, aroma, rasa dan
tekstur
DAFTAR PUSTAKA
dr. Elvina Karyadi MSc PhD, staf pengajar SEAMEO-TROPMED.2007. Manfaat Coklat Bagi
Kesehatan. Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia.
Rismunandar.
1974. Bertanam Kacang Tanah. Bandung.
Penerbit Tarate.
Winarno,
F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Posting Komentar
0Komentar