Mengenal Tanaman Hidroponik dari bibitbunga.com
Berbagai jenis tanaman kini dapat dibudidayakan dengan cara hidroponik, antara lain cabai, sayuran, melon, semangka, terong, jeruk, tomat, dan masih banyak lagi. Cara ini sangat mudah dan cocok bagi Anda yang ingin berbisnis di dunia pertanian, namun tidak memiliki lahan tanah yang memadai. Atau bisa juga teknik hidroponik ini dijadikan sebagai alternatif bagi Anda yang tidak ingin terjun langsung ke lahan tanah karena berbagai alasan, misalnya tidak ingin kotor, takut cacing, takut ulat, tidak tahan panas matahari saat berada di ladang pertanian, dan lain sebagainya.
Berbagai jenis tanaman kini dapat dibudidayakan dengan cara hidroponik, antara lain cabai, sayuran, melon, semangka, terong, jeruk, tomat, dan masih banyak lagi. Cara ini sangat mudah dan cocok bagi Anda yang ingin berbisnis di dunia pertanian, namun tidak memiliki lahan tanah yang memadai. Atau bisa juga teknik hidroponik ini dijadikan sebagai alternatif bagi Anda yang tidak ingin terjun langsung ke lahan tanah karena berbagai alasan, misalnya tidak ingin kotor, takut cacing, takut ulat, tidak tahan panas matahari saat berada di ladang pertanian, dan lain sebagainya.
Teknik Dasar Hidroponik
Teknik hidroponik ini secara umum memiliki dua teknik dasar, yaitu hidroponik menggunakan media dan hidroponik menggunakan larutan. Hidroponik itu sendiri merupakan suatu teknik holtikultura dimana petani menggunakan media lain selain tanah untuk bertani. Media yang umumnya digunakan adalah air atau larutan yang bernutrisi bagi tanaman. Atau bisa juga menggunakan media-media lain yang mendukung bagi tanaman hidroponik. Berikut adalah penjelasan dua teknik dasar hidroponik:
Teknik hidroponik ini secara umum memiliki dua teknik dasar, yaitu hidroponik menggunakan media dan hidroponik menggunakan larutan. Hidroponik itu sendiri merupakan suatu teknik holtikultura dimana petani menggunakan media lain selain tanah untuk bertani. Media yang umumnya digunakan adalah air atau larutan yang bernutrisi bagi tanaman. Atau bisa juga menggunakan media-media lain yang mendukung bagi tanaman hidroponik. Berikut adalah penjelasan dua teknik dasar hidroponik:
Hidroponik Larutan
Yaitu teknik menanam tanaman menggunakan media berupa air atau larutan yang sudah dicampur dengan nutrisi unsur hara bagi tanaman. Nutrisi ini bertujuan agar tanaman segera tumbuh, besar, dan berbuah meskipun tidak ditanam di lahan tanah.
Yaitu teknik menanam tanaman menggunakan media berupa air atau larutan yang sudah dicampur dengan nutrisi unsur hara bagi tanaman. Nutrisi ini bertujuan agar tanaman segera tumbuh, besar, dan berbuah meskipun tidak ditanam di lahan tanah.
Hidroponik Media
Yaitu teknik hidroponik yang menggunakan media lain selain tanah atau larutan yang juga dapat menyokong pertumbuhan tanaman meskipun tidak ditanam di lahan tanah. Media hidroponik yang dapat digunakan antara lain sabut kelapa, arang, pecahan batu bata, pasir, serbuk kayu, dan serat mineral.
Tahap Menanam Tomat Hidroponik
Tahap bertani secara hidroponik pada umumnya memiliki tahap yang sama dengan bertani hidroponik untuk tanaman lainnya. Anda hanya perlu mengganti objek tanam saja, misalnya diganti dengan cabai, jeruk, melon, timun, dan lain-lain. Bertani hidroponik ini selain dapat memenuhi kebutuhan sayur dan buah untuk keluarga Anda, dapat juga Anda gunakan sebagai lahan bisnis untuk menambah penghasilan keluarga. Oleh karena itu, patut Anda pelajari secara detail tahap-tahap menanam tomat hidroponik.
Tahap bertani secara hidroponik pada umumnya memiliki tahap yang sama dengan bertani hidroponik untuk tanaman lainnya. Anda hanya perlu mengganti objek tanam saja, misalnya diganti dengan cabai, jeruk, melon, timun, dan lain-lain. Bertani hidroponik ini selain dapat memenuhi kebutuhan sayur dan buah untuk keluarga Anda, dapat juga Anda gunakan sebagai lahan bisnis untuk menambah penghasilan keluarga. Oleh karena itu, patut Anda pelajari secara detail tahap-tahap menanam tomat hidroponik.
Penyemaian Bibit Benih tomat disemai pada rockwool.
Sebelum ditanam, biji tomat harus disemai terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanam. Biji tomat yang telah dikeringkan ini disemai dalam wadah plastik berbentuk kotak-kotak kecil yang berisi media sekam berupa rockwool selama kurang lebih 2 bulan. Setelah 2 bulan, bibit tomat akan tumbuh sekitar 15 cm dan sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam yang sesungguhnya. Lahan tanam yang digunakan dapat berupa pot atau polybag setinggi 30-35 cm yang telah diisi dengan arang sekam yang disusun berjajar.
Media Tanam
Media tanam yang harus disiapkan adalah arang sekam dari padi kering yang telah dibakar. Arang sekam ini dimasukkan ke dalam pot atau polybag sebanyak 2 kg. Letakkan pot atau polybag ini di rumah kaca, dengan jarak peletakan antar pot sekitar 30-40 cm. Hal ini bertujuan agar tanaman tomat yang tumbuh tidak saling bersinggungan satu sama lain.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah disemai ke dalam polybag berisi arang sekam yang telah disediakan. Untuk meningkatkan kesuburan media tanam yang digunakan, ada baiknya jika Anda menambahkan larutan nutrisi, misalnya nutrisi AB Mix untuk tomat ke dalam media arang sekam. Usahakan saat penyiraman nutrisi pada media tanam, bagian daun tidak terkena cipratannya. Dan usahakan juga agar daun tidak menyentuh media arang sekam.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman tomat hidroponik ini sedikit berbeda dengan tanaman hidroponik pada umumnya. Karena tanaman tomat hidroponik sebaiknya diletakkan di dalam rumah kaca agar terhindar dari serangan hama maupun serangga yang merugikan.
Pemeliharaan tanaman tomat hidroponik ini sedikit berbeda dengan tanaman hidroponik pada umumnya. Karena tanaman tomat hidroponik sebaiknya diletakkan di dalam rumah kaca agar terhindar dari serangan hama maupun serangga yang merugikan.
Pengecekan
Pengecekan pada tanaman tomat hidroponik harus dilakukan secara rutin jika ingin memperoleh hasil panen yang memuaskan. Hal tersebut dapat Anda lakukan dengan mengecek jika ada daun-daun tomat tua yang berjatuhan di media tanam, mengecek adanya serangga atau hama yang menempel pada tanaman, dan membuang tomat yang busuk.
Penyiraman
Penyiraman air pada tanaman hidroponik umumnya dilakukan bersamaan dengan pemupukan. Karena pupuk yang digunakan pada tanaman hidroponik umumnya harus dilarutkan dulu ke dalam air, sehingga menjadi larutan nutrisi. Pupuk yang digunakan harus pupuk khusus tanaman hidroponik, seperti misalnya Nutrisi AB Mix dan Lewatit HD-5. Penyiraman sebaiknya dilakukan saat suhu rumah kaca normal, yaitu pada jam 07.00 pagi dan jam 16.00 sore.
Pemanenan
Proses panen tomat hidroponik ini dapat dilakukan kurang lebih 2-3 bulan setelah masa tanam. Satu tanaman hidroponik dapat dilakukan panen sebanyak 2 kali selama rentang waktu 10 bulan. Setelah itu, tanaman harus diganti dengan bibit yang baru. Tanaman tomat hidroponik yang telah dipanen sebaiknya tidak dicuci dengan air agar tidak lekas busuk. Sebaiknya tomat hanya dilap dan dibersihkan dengan kain kering saja, dan dapat langsung disimpan atau dikemas untuk dipasarkan.Tanaman tomat yang tumbuh semakin tinggi sebaiknya diberikan penyangga berupa kayu atau besi untuk mendukung sifat tumbuhnya yang merambat.
Proses panen tomat hidroponik ini dapat dilakukan kurang lebih 2-3 bulan setelah masa tanam. Satu tanaman hidroponik dapat dilakukan panen sebanyak 2 kali selama rentang waktu 10 bulan. Setelah itu, tanaman harus diganti dengan bibit yang baru. Tanaman tomat hidroponik yang telah dipanen sebaiknya tidak dicuci dengan air agar tidak lekas busuk. Sebaiknya tomat hanya dilap dan dibersihkan dengan kain kering saja, dan dapat langsung disimpan atau dikemas untuk dipasarkan.Tanaman tomat yang tumbuh semakin tinggi sebaiknya diberikan penyangga berupa kayu atau besi untuk mendukung sifat tumbuhnya yang merambat.
Posting Komentar
0Komentar