Kebutuhan pakan ternak meliputi jenis, jumlah, dan kualitas bahan pakan yang diberikan kepada ternak secara langsung akan dapat mempengaruhi tingkat produksi dan produkivitas ternak yang dipelihara.
Penyediaan pakan yang murah, dari bahan lokal yang tersedia secara terus menerus di sekitar tempat usaha budidaya serta dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak, perlu diupayakan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dalam menunjang keberhasilan usaha budidaya yang dilakukan.
PERSYARATAN BAHAN PAKAN
Mengandung nilai nutrisi tinggi
Mudah diperoleh
Mudah diolah
Tidak mengandung racun (anti nutrisi)
Harga murah dan terjangkau
Butirannya halus dan bisa dihaluskan
Klasifikasi Bahan Pakan
Hijauan kering dan jerami
Pastura, tanaman padangan, dan hijauan segar
Silase
Sumber energi
Sumber protein
Sumber mineral
Sumber vitamin
Sumber aditif
Bekatul
Bekatul memiliki kandungan serat kasar yang lebih tinggi daripada jagung atau sumber energi yang lain. Oleh karena itu, bekatul diberikan dalam jumlah terbatas, tergantung jenis ternaknya.
Untuk menghindari serangga dan bau tengik yang mengakibatkan kualitas bekatul berkurang, bekatul dijemur terlebih dahulu selama 3-4 hari.
Jagung
Jagung mempunyai kandungan protein rendah dan beragam, tetapi kandungan serat kasarnya rendah dengan kandungan energi metabolisme tinggi.
Sorgum
Sorgum merupakan pakan sumber energi dan penunjang asam amino esesnsial sebagaimana halnya jagung. Umumnya sorgum yang berwarna gelap mengandung tannin lebih banyak daripada sorgum yang berwarna terang.
Dedak Padi
Harganya murah dan kandungan unsur nutrisinya cukup baik. Hanya saja mengandung serat kasar agak tinggi. Kandungan serat kasar inilah yang menyebabkan pemakaian dedak padi menjadi sangat terbatas.
Gaplek
Gaplek adalah umbi kayu yang telah dikupas kulitnya dan dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari. Tujuan pengeringan ubi kayu ini adalah agar dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, mudah penanganannya, dan untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan glukosida (linamarin) yang dapat menghasilkan HCN karena adanya aktivitas enzim tertentu.
Onggok
Onggok merupakan hasil sisa pembuatan pati ketela pohon.
Molases atau Tetes
Tetes berasal dari hasil ikutan pada proses penggilingan tebu menjadi gula. Tetes tebu berwarna coklat kemerahan, kalau dicicipi akan terasa manis.
Minyak Kelapa dan Minyak Kedelai
Penggunaan minyak kelapa dan minyak kedelai dalam penyusunan ransum adalah untuk melengkapi kekurangan gizi. Selain itu, kedua bahan ini sangat membantu dalam pembuatan pakan bentuk pellet, karena dapat memperlicin atau mempermudah keluarnya pakan saat melewati sarangan mesin pembuatan pakan.
Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan bahan pakan sumber dwiguna, sebagai sumber protein dan sumber energi.
Bungkil Kacang Tanah
Kendala penggunaan bahan pakan ini adalah sifatnya yang mudah dirusak oleh jamur yang akan menimbulkan racun aflatoksin serta tidak banyak tersedia dan diproduksi diIndonesia.
Bungkil Kelapa
Bahan pakan ini cukup banyak tersedia di Indonesia dan sudah biasa digunakan oleh para peternak di Indonesia.
Bungkil Kelapa Sawit
Bungkil kelapa sawit yang dimaksud adalah bungkil dari pembuatan minyak inti atau daging buah kelapa sawit. Oleh karena itu, sering disebut sebagai bungkil inti sawit.
Tepung daun Turi
Tepung daun turi merupakan sumber serat kasar. Tepung ini sangat baik digunakan sebagai bahan campuran pakan ternak unggas petelur. Pakan sumber serat kasar dapat mengurangi kadar kolesterol dalam telur yang dihasilkan.
Tepung Daun Ubi
Pemberian tepung daun ubi kayu dalam penyusunan pakan unggas terbatas hanya sampai 5% karena adanya asam prusid dan sianida yang merupakan senyawa yang sangat beracun. Untuk menghilangkannya, daun ubi yang akan digunakan sebagai bahan pakan unggas harus dipotong-potong , dicuci dan dijemur sampai kering.
Tepung Daun Lamtoro
Tepung daun lamtoro mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, tetapi bahan ini mengandung racun yaitu mimosin. Jika digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan kerontokan bulu unggas, jalan sempoyongan, dan pembesaran kelenjar gondok.
Bahan Pakan Sumber Protein Hewani
Tepung Darah
Tepung Bekicot
Tepung Bulu Unggas
Tepung Ikan
Tepung Daging Tulang
Tepung Rese
Manure (tinja ayam)
Tinja bercampur bahan litter
Tinja murni
Bahan Pakan Sumber Mineral
Tepung Tulang
Garam Dapur
Tepung Batu kapur
Premik
Antinutrisi pada Bahan Pakan
Adanya senyawa anti nutrisi dalam bahan pakan dapat menjadi pembatas dalam penggunaannya dalam ransum, karena senyawa antinutrisi ini akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tergantung dosis yang masuk kedalam tubuh.
Tannin
tannin terkondensasi paling banyak menyebar di tanaman dan dianggap sebagai tannin tanaman. Sebagian besar biji legume mengandung tannin terkondensasi terutama pada testanya. Warna testa makin gelap menandakan kandungan tannin makain tinggi.
kandungan tannin pada bahan pakan dapat diturunkan dengan berbagai cara seperti perendaman, perebusan, fermentasi, dan penyosohan kulit luar biji.
Saponin
Sebagian besar saponin ditemukan pada biji-bijian dan tanaman makanan ternak seperti alfalfa, bunga matahari, kedelai, kacang tanah
Mimosin
Karena adanya mimosin ini penggunaan lamtoro dalam ransum non ruminansia sebesar 5-10 % tanpa menimbulkan gejala toxicosis. Efek yang merugikan dari mimosin, yaitu menurunkan pertumbuhan dan menurunkan produksi telur. Ayam muda lebih sensitif dari pada ayam dewasa.
Cyanogenic glycoside (Cyanogen)
Singkong (cassava) adalah hasil panen utama yang mengandung cyanogen dalam jumlah tinggi.
Pengolahan singkong secara tradisional yaitu umbi dipotong-potong dibawah air mengalir untuk mencuci cyanogen. Alternatif lain yaitu umbi singkong dipotong-potong, dihancurkan dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai HCN menguap.
Hijauan Pakan Ternak
Jenis Rumput-Rumput
Jenis Legumi
Hijauan Dari Limbah Pertaniannosa (kacang-kacangan)an
Jerami Padi
Jerami Jagung
Daun Tebu
Posting Komentar
0Komentar